TOKYO - Sony mengalami kerugian untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret tahun ini dan diprediksi dua kali lipat lebih besar dari yang diramalkan dua bulan lalu. Perusahaan raksasa elektronik asal Jepang itu dikabarkan kehilangan USD6,4 miliar.
Dilansir CIO, Selasa (10/4/2012), Sony mengatakan angka kerugian tersebut meningkat sehubungan dengan besarnya beban pajak luar negeri. Namun, hal ini tidak akan memberikan imbas bagi penjualan atau pendapatan operasional perusahaan yang sebelumnya dikatakan akan mengalami penurunan.
Beban pajak tersebut disinyalir sebagai faktor utama yang menyebabkan perusahaan mendapatkan kerugian, sehingga menyebabkan valuasi (penilaian bisnis) yang lebih rendah untuk beberapa aset bisnis perusahaan.
Meski begitu Sony memiliki harapan yang kuat untuk mampu membalikkan keadaan buruk tersebut. Juli mendatang diharapkan perusahaan perangkat konsol rumahan itu akan mendapatkan angin segar atau keuntungan.
Chief Executive Officer Sony, Kazuo Hirai telah melakukan restrukturisasi perusahaan untuk fokus pada produk mobile dan layanan jaringan serta melancarkan strategi untuk dapat meraih kembali hegemoni maupun peningkatan pendapatan perusahaan.
Adanya kerugian tersebut, kemungkinan akan berdampak kuat pada kelangsungan pekerja atau karyawan di tubuh perusahaan. Sebelumnya, dikabarkan Sony telah memangkas 10 ribu karyawan atau sekira 6 persen dari tenaga kerja global yang dimilikinya. (fmh)
0 comments:
Post a Comment