Polisi Venezuela tengah mencari seorang diplomat Kosta Rika yang diculik di Caracas.
Guillermo Cholele, atase perdagangan kedutaan Kosta Rika diculik dari mobilnya di luar rumahnya pada Minggu malam.
Sebuah tebusan kini telah diminta untuk pembebasannya.
"Sebuah telepon ditujukan ke kediaman diplomat dengan menyebutkan permintaan sejumlah angka sebagai tebusan dan menambahkan bahwa dia dalam kondisi yang sehat,'' demikian isi pernyataan kementerian luar negeri Kosta Rika.
Mereka menyebut penculikan ini ''sangat serius'' dan mengatakan bahwa Cholele membutuhkan pengobatan sakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Duta besar Kosta Rika Nazareth Avendano mengatakan penculikan ini sebuah kejutan besar.
Angka kejahatan tinggi
Menteri Dalam Negeri Venezuela Tareck El Aissami mengatakan penyelidikan kini tengah dilakukan dalam tingkat tertinggi.
Polisi mencari dua blok menara di Caracas tempat dimana para penculik diperkirakan menahan Cholele.
"Bagi saya, penculikan ini adalah kejahatan terorganisir dan sayangnya caracas adalah salah satu kota terbahaya di dunia dan ini bukan kasus tersendiri,'' kata Wakil Menteri Dalam Negeri Kosta Rika Carlos Roverrsi.
Cholele adalah diplomat ketiga yang diculik dalam beberapa bulan terakhir di Venezuela.
Bulan Januari duta besar Meksiko Carlos Pujalte dan istrinya sempat diculik secara singkat di Caracas sebelum akhirnya dibebaskan.
Bulan November seorang konsuler Cile juga diculik, dipukul dan ditembak di kaki sebelum dibebaskan juga.
Dan bulan lalu Karen Berendique - anak remaja seorang diplomat Cile - ditembak mati oleh polisi.
Petugas mengatakan dia menolak untuk berhenti ketika diperiksa di pos penjagaan.
Venezuela memiliki angka pembunuhan dan penculikan tertinggi di Amerika Latin, terutama di kota Caracas.
Koalisi oposisi menjadikan masalah kejahatan dan ketidakamanan sebagai isu penting dalam kampanye pemilihan presiden Oktober mendatang.
0 comments:
Post a Comment