Perdana Menteri Inggris David Cameron memulai lawatan Asia dengan mendarat di Jepang Selasa (10/04) pagi, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke Asia Tenggara dengan membawa misi dagang negeri Inggris Raya.
PM Cameron dijadwalkan meneken kesepakatan pertahanan bersama dengan Jepang yang isinya kesepakatan pengembangan senjata dua negara, program yang baru pertama kalinya diadakan antara Jepang-Inggris.
Dalam rombongannya yang antara lain berisi 40 pengusaha penting, terdapat pula sejumlah kontraktor senjata besar.
Dalam kunjungan ini PM Cameron antara lain diperkirakan akan menyampaikan pujian atas pembukaan pabrik Nissan yang menciptakan 1.000 lapangan kerja di Sunderland.
Wakil Editor bidang politik BBC James Landale, yang ikut dalam rombongan tersebut, mengatakan Jepang pelan-pelan berupaya menyingkirkan larangan perdagangan senjata yang diterapkan di negara itu dan kesempatan ini dimanfaatkan oleh PM Cameron untuk kepentingan ekonomi Inggris.
Ekspor melonjak
Sebelumnya jadwal lawatan serupa sudah dibuat untuk PM Cameron tahun lalu namun ditunda akibat krisis zona Eropa.
PM Cameron akan bertemu dengan PM Jepang Yoshihiko Noda untuk membicarakan sejumlah isu, termasuk berunding tentang upaya memperbaiki situasi ekonomi dunia, kondisi terkini di Korea Utara serta tawaran keahlian pakar Inggris dalam hal pembekuan fasilitas nuklir setelah Jepang dilanda gempa bumi dengan tingkat 9.0 magnitude tahun lalu.
Misi utamanya adalah menarik agar makin banyak investasi ditanam di Inggris dari seluruh penjuru dunia dengan imbalan tawaran berbagai insentif.
Dari Jepang saja diharapkan rombongan pejabat tertinggi Inggris ini bisa menangguk kontrak investasi senilai lebih dari £200 juta (Rp2,9 triliun).
Bentuknya antara lain berupa keputusan Panasonic untuk membangun sebuah pusat riset bahan bakar di Cardiff serta Mitsubishi menggunakan Edinburgh sebagai pusat proyek pengembangan turbin angin untuk pengembangan produk generatornya.
Pemerintah Inggris mengklaim saat kunjungan dagang dipimpin oleh seorang perdana menteri langsung, nilai ekpsor akan melonjak hingga 20% di negara-negara yang dikunjunginya.
Selain Jepang, PM David Cameron juga akan mengunjungi Burma dan bertemu tokoh demokrasi setempat, Aung San Suu Kyi.
0 comments:
Post a Comment