Pengertian Sejarah. Bagi manusia, sejarah itu penuh dengan makna. Oleh karena itu, tokoh-tokoh sejarah yang berusaha mendefinisikan sejarah akan berhadapan dengan segudang perbedaan. Bagi kita, perbedaan ini merupakan hal yang wajar dan menjadi ciri yang khas dari ilmu sejarah. Sejarah tanpa perbedaan pandangan seperti “sayur tanpa garam”. Berbeda bukan berarti bertentangan, melainkan sebuah keragaman yang saling mengisi dan menjadi pemersatu sebagaimana falsafah “Bhinneka Tunggal Ika”.
Sejarah dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah dan sejarah sebagai ilmu. Sejarah mengkaji seluruh aspek kehidupan manusia mulai dari politik, ekonomi,sosial, budaya, agama, sampai pertahanan keamanan atau militer. Sejarah akan mudah dipahami, jika kajiannya diungkapkan secara kronologis dan sesuai dengan periodisasinya. Setelah manusia memaknai dan menjabarkan sejarah kehidupannya, diharapkan dapat bermanfaat bagi generasi berikutnya untuk mengisi kehidupan sekarang dan masa yang akan datang dengan lebih baik.
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajarotun yang berarti pohon kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu simbol yaitu simbol kehidupan. Di dalam pohon terdapat bagian-bagian seperti batang, ranting, daun, akar, dan buah. Bagian-bagian dari pohon itu menunjukkan adanya aspek- aspek kehidupan yang satu sama lain saling berhubungan untuk membentuk sesuatu itu menjadi hidup. Ada dinamika yang bersifat aktif. Dinamika ini terus- menerus terjadi beriringan dengan waktu dan ruang di mana kehidupan itu ada. Lambang pohon itu menunjukkan adanya pertumbuhan dan perkembangan.
Istilah yang memiliki makna sama dengan kata syajaratun adalah silsilah, riwayat atau hikayat, kisah, dan tarikh. Silsilah menunjuk pada keluarga dan nenek moyang. Pada kerajaan-kerajaan masa lampau sering dibuat silsilah keluarga raja mulai dari siapa pendiri raja itu sampai pada raja yang sedang berkuasa.
Materi Referensi:
Supriyadi, Marwan. 2009. Sejarah SMA Kelas 10. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
0 comments:
Post a Comment